tag:blogger.com,1999:blog-316857682024-03-07T11:26:31.035-08:00Sampaikanlah, Walaupun Hanya Satu Ayat....It's a Journey, seeking future, or just satisfying this lonely curious of mineAdhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.comBlogger10125tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-4008380126055890282008-04-09T22:27:00.000-07:002008-04-09T22:36:31.316-07:00<strong>PARAAAAAAH</strong><br /><br />Sebenernya saya udah pengen banget nulis ini 2 hari yang lalu, ketika youtube resmi ditutup. manurut saya sangat tidak beralasan dan paranoid berlebihan, (dan tentunya "sangat ga ada kerjaan").<br /><br />pengguna dan pengakses yousube sangat luas cakupan demografinya, dan di antaranya saya yakin tidak sedikit yang seperti saya, yang mencari ilmu lewat situs ini. diantaranya lewat fitur kategori "how to do..". dari situ saya belajar banyak hal, mulai dari menjual barang lewat website, sampai produksi perhiasan yang bener.<br />Di waktu lain, saya juga mengakses youtube untuk mencari inspirasi, karena pekerjaan saya yang berhubungan dengan desain menuntut untuk memperluas wawasan dan mengikuti perkembangan.<br />sebelum saya nulis ini, bolak-balik saya baca yang namanya undang-undang ITE, dan ini adalah bentuk implementasi yang ga naymbung. tapi gimana juga, saya sudah berusaha tahan 3 hari untuk tidak menulis dan memaki ke-absurd-an ini.<br /><br /><br />Tapi kesabaran saya mendadak lenyap, begitu sadar, ternyata multiply ini juga ga bisa diakses. PARAAAAAAAAHHH!!!!!. HOY, ORANG YANG NGEBLOKIR!!! SIAPA MEMANGNYA ANDA, SAMPAI ANDA KIRA ANDA BISA MEMUTUSKAN APA YANG BOLEH SAYA LAKUKAN, DAN YANG TIDAK, APA YANG BOLEH SAYA TAHU DAN TIDAK, APA YANG BOLEH SAYA AKSES DAN TIDAK??!!!!<br /><br />Saya terganggu dan TERUGIKAN oleh tindakan tidak bertanggung jawab ini. Saya mencoba mencari nafkah halal dengan cara menjual produk saya dengan menjadikan website ini sebagai tools utama, dengan pertimbangan untuk menghemat biaya sewa toko, transport, dan biaya komunikasi, agar ujung2nya, modalnya bisa dipakai untuk memperluas produksi. ujung-ujungnya lagi, saya sedang berusaha membuka lapangan kerja, yang TIDAK BISA DIFASILITASI PEMERINTAH!!<br />Gila apa?<br /><br />Memang, saya emosional sekali saat ini. mungkin ini hanya sementara. mungkin bukan seperti yang saya kira, atau bahkan mungkin saya keliru. tapi yang saya dapati saat ini nyata : "Pemerintah mulai merasa berhak membatasi pengetahuan kita, mulai merasa berhak memilihkan apa yang boleh dan tidak untuk kita, dan merasa berhak menghambat usaha orang."<br /><br />but you know what, saya masih bisa nulis disini (akses aja www.vtunnel.com , terus ketik url. sebarin aja, ntar kalo udah diblock kita cari jalan lean). kurang lebih 18 trilyun mereka pake untuk ngeblock kayak ginian, tapi jebol juga. menambah daftar parah pemerintah yang pastinya ga akan luput di hari penghitungan nanti.<br /><br />GOBLOK!Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1160740091965152102006-10-13T04:39:00.000-07:002006-11-13T08:23:05.262-08:00<strong>FIRENZE - PISA</strong><br /><br />these are my pictures taken in Firenze and Pisa. I still got some more, and Ill post to you later guys, OK ;)<br /><em>All the magnificent photograph are credited to My fellow "Lupo Il Fotografo", Loepy Efendy</em><br /><em></em><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/P1010315i%20copia.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/P1010315i%20copia.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/P1010350.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/P1010350.jpg" border="0" /></a><br /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0140.0.jpg" border="0" /> And this is taken in Perugia and Asisi. This street with stairs is where Indri Novianti wish to bury under, the name is <em>via del appi</em><br /><br /><br /><br /><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0188.jpg" border="0" /> </p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0189.jpg" border="0" /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/DSC_0108.1.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0108.1.jpg" border="0" /></a></p><p>Festival PACE (peace) di Rocca Paolina, Perugia. gaya dan warnanya ditujukan untuk mengenang almarhum Ryan Hidayat di masa jaya </p><p><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/PACE%20006.0.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/PACE%20006.0.jpg" border="0" /></a><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/PACE%20010.0.jpg"></a><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/PACE%20010.0.1.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/PACE%20010.0.1.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br />This is the second time I go to Asisi, since it has tremendous things and only cost €1,60. The Plaza is <em>Piazza della Santa Chiara</em> and this shop is where I spend My last €2 for an amazing <em>Gelato</em> </p><p><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/DSC_0056.1.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0056.1.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/DSC_0033%20copia.1.jpg" border="0" /></p>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1160739184495125962006-10-13T04:31:00.000-07:002006-11-13T08:18:37.429-08:00<p></p><p><strong></strong></p><p><strong>The Magnificent <em>Sistine Chapel</em></strong></p><p>Buat yang masih aneh dengar nama tersebut dia atas, atau mungkin sama seperti saya, yang hanya tau sebatas dari membaca novel <em>Dan Brown</em>, Sistine Chapel (<em>Cappella Sistina) </em>adalah kapel yang dibangun pada tahun 1475, dan pada awalnya ditujukan sebagai Kapel Palatina (gua juga ga tau apa artinya ini..!!). Di sanalah tersimpan karya karya maestro, seperti, <em>Raphael, Michaelangelo, Pietro Perugino </em>(pendiri kota Perugia)<em>, Bernardino Pinturicchio</em> (pendiri apartemen Eko yang dulu)<em>, </em>dll</p><p>dan salah satu lukisan dinding paling "eksis" yang tersimpan disana adalah "The Creation", karya Michaelangelo. Dan entah siapa dalam rombongan kita yang kemarennya nginjek kucing item, tapi lukisan dinding tersebut LUPUT dari pengamatan kita, dan sampai akhir, kita masih penasaran nyari..<em>Oh Dio....</em></p><p><em></em></p><p></p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine1.jpg" border="0" /><br /><br /><br /><br /><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine3.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine3.jpg" border="0" /></a></p><p><br /><br /></p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine2.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine2.jpg" border="0" /></a></p><p><br /></p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine5.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine5.jpg" border="0" /></a></p><p><br /></p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine7.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine7.jpg" border="0" /> <p align="center"></a></p><span style="font-size:78%;"><em>David Perunggu. Salah satu karya Michaelangelo</em></span> <p align="center"><br /></p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine10.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine10.jpg" border="0" /> <p align="center"></a></p><em><span style="font-size:78%;">Medusa</span></em><p align="center"><em><span style="font-size:78%;"></span></em><br /></p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine8.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine8.jpg" border="0" /></a> </p><p><br /></p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine6.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine6.jpg" border="0" /></a></p><p></p><p><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine9.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine9.jpg" border="0" /></a></p><p><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/sistine4.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/sistine4.jpg" border="0" /></a></p>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1160739071145465842006-10-13T04:30:00.000-07:002006-11-13T08:18:37.243-08:00<p></p><p align="left"><strong>Vatican City</strong></p><p align="left"></p><p></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20241.0.jpg" border="0" /></p><p align="center"><em><span style="font-size:78%;">di depan San Pietro dengan payung andalan</span></em></p><p><em><span style="font-size:78%;"></span></em></p><p><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/vat2.jpg" border="0" /></strong></p><p><strong></strong></p><p><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/vat1.jpg" border="0" /></strong></p><p><strong></strong></p><p><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20garda.jpg" border="0" /></strong></p><p align="center"><em><span style="font-size:78%;">Garda Swiss. Dalam situasi normal, sangatlah sulit mendapat foto para penjaga kota suci ini, karena mereka dilarang untuk diambil gambarnya, apalagi berfoto bersama. Trik yang terbukti berhasil di atas adalah sok-sok jadi turis kesasar, dan di tempat lain telah siap seorang kawan dengan kamera tele. worth for trying...</span></em></p><p><strong></strong></p><p><strong></p><br /></strong>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1160738987666316452006-10-13T04:28:00.000-07:002006-11-13T08:18:37.090-08:00<strong>Isola Tiberina</strong><br /><strong></strong><br />Di sungai Trastevere yang cantik, ada sebuah pulau yang nyempil, namanya Isola Tiberina. Julukan lainnya adalah Isola di Cinema, karena......nggak tau... Mungkin karena di pulau ini banyak tenant-tenant yang menjual film-film berbahasa Italia (atau film Holywood yang "dipaksa" berbahasa italia) beserta mercendise-nya.<br /><br /><br /><p></p><p></p><p></p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20sunset.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20sunset.jpg" border="0" /></a> </p><p></p><p></p><p><strong></strong></p><p><strong></strong></p><p><strong></strong></p><p><strong></strong></p><p><strong></strong></p><p><br /></p><p align="center"><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/tiber2.jpg"><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/tiber2.jpg" border="0" /></strong></a><strong><br /><br /><br /></strong><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/tiber1.jpg"><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/tiber1.jpg" border="0" /></strong></a><strong><br /></strong><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/tiber3.jpg"><strong><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/tiber3.jpg" border="0" /></strong></a><em><span style="font-size:78%;">DVD Italia. Ayo main tebak-tebak judul film. Kira-kira, apa judul sebenernya dari film-film di atas?</span></em><br /></p>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1160738886615719662006-10-13T04:26:00.000-07:002006-11-13T08:18:36.924-08:00<strong><em>Collosseo, </em></strong><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20125.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20125.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20132.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20132.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><p></p><p align="left"><br /><strong><em></em></strong> </p><p align="left"><strong><em>Foro d'Imperialle dan Foro Romano,</em></strong><br /><em>kota bawah tanah Romawi <a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20117.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20117.jpg" border="0" /></a></em><br /></p><p align="left"></p><p align="left"></p><p align="left"></p><p align="left"></p><p align="left"></p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em> </p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;">Jadi, konon, inilah puing-puing peninggalan zaman Romawi. letaknya sekitar 200 meter dari Colloseo, dan kata indra bilang, dulu roma punya kota bawah tanah, dan inilah sisa-sisanya </span></em></p><p align="left"><em><span style="font-size:78%;"></span></em></p><p align="left"><br /></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma_nottebianca%20026.jpg" border="0" /></p><p></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma_nottebianca%20042.jpg" border="0" /></p><p><strong><em></em></strong></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma_nottebianca%20044.jpg" border="0" /></p><p></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma_nottebianca%20032.jpg" border="0" /><br /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/200/Roma_nottebianca%20011.0.jpg" border="0" /><br /></p><p><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/200/Roma_nottebianca%20015.jpg" border="0" /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/200/Roma_nottebianca%20017.jpg" border="0" /><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/200/Roma_nottebianca%20021.jpg" border="0" /></p><p><strong></strong></p><p></p><br /><strong>Isola Tiberina</strong><br /><strong></strong>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1158402275747688602006-09-16T02:02:00.000-07:002006-11-13T08:18:36.103-08:00<div align="left">Rome day 2<br /><br />Ok, i since that Im a bit bored of writing, and the main idea is that, maybe Im making u bored... (huehuehue...emang lagi mati gaya aja, ga ada ide mo nulis apa)<br />so I guess, enough about article. Il post only my photos<br /><br /><em><strong>via del corso,</strong></em><br /><em>tempat orang-orang menghabiskan Euro mereka di kios-kios Gucci, Ferragamo, Prada, LV, Heremes, Rolex, dan kesukaan Iwa, Alessi</em><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20108.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20108.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><span style="font-size:78%;"><em></em></span></div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span></div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span></div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span></div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span></div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span> </div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span> </div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span> </div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span> </div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em></em></span> </div><div align="left"><span style="font-size:78%;"><em>(back) Edwin dalam salah satu adegannya merecoki foto orang..betul-betul annoying</em><br /></span><br /></div><p align="left"><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20feragamao.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20feragamao.jpg" border="0" /></a></p><p align="left"></p><p align="left"><br /><br /></p><p align="left"><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20hermes.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20hermes.jpg" border="0" /></a><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/lmbor.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/lmbor.jpg" border="0" /></a><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/ales.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/ales.jpg" border="0" /></a><br /><br /></p>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1157452435649359032006-09-05T02:52:00.000-07:002006-11-13T08:18:35.924-08:00<strong>Rome day 1, Part 2</strong><br /><br /><p>Melalui debat kusir antara Doddi dan Edwin, beserta gestur Itali yang sepertinya salah, akhirnya kami sampai juga di <em>Museleo di Augusto</em>, berkat bantuan 2 orang <em>carabinieri</em> dan 3 orang nenek. Ternyata hanya dibutuhkan 5 menit jalan kaki, dari <em>Piazza del Papolo</em> ke <em>Musoleo di Augusto</em>. kami melewati sebuah sekolah seni, yang sepertinya terbengkalai (lalu saya mengingat kampus saya di ITB, sepertinya memang begitulah kodrat sebuah sekolah seni : terbengkalai dan bau pesing), dan taman bunga, yang segar ditempa matahari <em>estate</em> kota Roma.<br /><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20049.16.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20049.10.jpg" border="0" /></a><em>(OH MY GOD!!JAMBUL GUA NGGA BANGET!!pacarku, semoga kamu ngga baca Blog ini!! gila, potong rambut di sini paling murah 18€!!)</em> </p>...<br />OK, lanjut... Kunjungan kita ke musium yang satu ini sepertinya kurang memuaskan. Karena, demi mewujudkan impian kita, memecahkan rekor dunia, "mengelilingi kota Roma dalam 1 hari", walhasil, kita berangkat kepagian, dan musium mana yang buka jam 8 pagi?!<br />setelah foto-foto di depan Musium, kami membuka peta dan mengecek tujuan selanjutnya, <em>Castel San Angelo.</em><br /><br /><br />Kali ini, kami memutuskan untuk sedikit memaksimalkan tiket bus harian kami. Bukan karena tempatnya terlalu jauh, atau tidak terjangkau dengan jalan kaki, tapi semata karena ogah rugi. Karena ngga ada 3 menit, kita udah sampai lagi di pemberhentian bis terdekat dari <em>Castel San Angelo</em>, dan ujung-ujungnya, kita tetep harus jalan lagi menuju tujuan.<br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20054.5.jpg"></a><br /><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20063.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20063.jpg" border="0" /></a>Kunjungan kali ini, sedikit spesial, karena untuk menuju <em>Castel San Angelo</em>, kami melintasi sebuah jembatan cantik (yang menghubungkan kota Roma dengan Vatikan), lalu kami terperangah oleh sebuah bangunan benteng megah berbentuk melingkar, dan di tempat ini pulalah, kelak, saya kecopetan untuk pertama kalinya di Itali.<br /><br />Jadi, kalau menurut <em>Mappa ufficiale della città di Roma</em> (peta Roma untuk turis), kota Roma terbagi menjadi 2, dibelah oleh sungai <em>Tavere</em>. Di bagian yang lebih besar, terdapat pusat pemerintahan kota Roma, dan <em>Colosseo</em> yang tersohor itu, sementara di bagian lain, terdapat <em>Vatican city</em>, dan tempat yang kita kunjungi sekarang.<br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20066.1.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20066.1.jpg" border="0" /></a>Saya lagi-lagi teringat akan buku, yang saya baca dengan sedikit paksaan dari Kiki (karena saya nggak bisa-bisa baca buku tebel, dan karena buku ini, memiliki latar kota Roma yang kelak saya kunjungi, <em>-Miss you a lot my dear-</em> ).<br /><br />Di buku itu dikisahkan secara fiksi, kalau di tempat inilah, Paus, secara rahasia, menemui "kekasihnya", lewat jalan rahasia yang menghubungkan tempat ini ke istana ke-Pausan di <em>San Pietro</em>.<br />Kita membatalkan rencana untuk mengunjungi <em>Castel San Angelo</em> lebih dekat, ketika tahu bahwa kartu pelajar kami tidak berfungsi sebagaimana mestinya di sini. Kami tetap harus membayar sejumlah 8€ untuk masuk. "Ogah banget, bisa dapet baju 8 biji di hotice!", mungkin itu yang diumpatkan dalam hati doddi, ketika ia memutuskan untuk meninggalkan situs tersebut sembari mengajak kita-kita.<br />Untuk sedikit mengobati kekecewaan, kami mengambil beberapa foto dari luar gedung, dan jembatan Ponte S. Angelo yang indah. Dan di jembatan inilah kejadian itu berlangsung...<br /><br /><strong>Kccopetan #1 </strong><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20067.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20067.jpg" border="0" /></a>Ponte S. Angelo adalah salah satu jembatan yang juga menghubungkan kota Roma-Vatikan. Jembatan ini lebih spesial dibanding jembatan lain, karena dihiasi oleh patung <em>Santo-santo</em> di kedua sisi jembatan. Dan sebagai pemanis, wanita-wanita setengah baya, menjual gambar cat air landmark-landmark karya mereka, di sepanjang jembatan ini.<br />Setelah puas melihat-lihat gambar (sambil sekalian mencolong ide dan mencontek <em>skill</em> mereka), saya merasa tidak afdol bila menjutkan perjalanan tanpa lebih dulu foto di situs ini. Tempat beserta pose terbaik pun dipersiapkan, dengan Anna sebagai fotografer, Doddi pengamat gaya, dan Edwin sebagai background pengganggu.<br />Bosan diganggu terus oleh Edwin, sayapun menyuruh dia menyingkir jauh-jauh dari belakang saya. Dan saya berkonsentrasi kembali pada pose.<br />Tapi konsentrasi saya terganggu, karena saya masih merasa Edwin masih <em>kekeuh</em> berada di belakang saya, untuk merecoki pose terbaik saya.<br /><br />Kalau bukan karena teriakan doddi saya tidak akan sadar, kalau yang di belakang saya bukanlah Edwin, tetapi seorang anak <em>Gipsy</em> yang sedang mencopet saya. Kejadiannya sangat cepat dan <em>rundown</em> kejadian yang bisa saya tangkap dan laporkan hanyalah :<br /><br /><br /><ol><li>Adit di foto</li><li>Anna bilang "bentar dit, masi ada orang di belakang lo"</li><li>Doddi teriak "Hey.."</li><li>Doddi teriak lagi "HEY HEY!!"</li><li>Doddi lari</li><li>Adit bingung</li><li>Adit refleks (atau latah) ikut Doddi lari</li><li>Doddi nangkep anak kecil</li><li>Adit bingung lagi "ko tu anak kecil itu punya dompet yang sama persis sama dompet gua?...BANGSAT!, itu emang dompet gua!!"</li><li>Doddi ngerampas dompet itu dari anak kecil</li><li>Anak kecil bilang "<em>fafangkulo</em>"</li><li>Anna bilang "LU TU YANG NGE%#*T!!"</li><li>Anak kecil ngeleos pergi.</li></ol><p></p><p><br /><br />Butuh beberapa saat bagi saya, untuk sadar, kalau saya baru aja mengalami apa yang disebut <em>praktek pencopetan Italia</em> yang se-tersohor <em>Colosseo</em> mereka yang akbar. Dan memang semua orang, dari yang udah tinggal bertahun-tahun di Roma, sampai orang yang cuma tau Roma sebatas dari Asterix doang -sampai orang yang belom pernah baca <em>Asterix</em> sekalipun-, memperingatkan gua sebelum pergi. "Ati-ati di Italia, banyak copet". Dan di titik inilah, saya merasa harus meneruskan peringatan tersebut, untuk teman-teman yang berencana, suatu saat kelak akan pergi ke Italia, <em>"They mean it guys</em>, bahaya banget kalo ke Roma dengan keadaan lengah, dan terlalu sibuk menikmati keindahan Roma. Pasang radar selalu, dan mungkin effort khusus, seperti menggunakan tas rahasia yang diselipkan di dalam baju, atau menggunakan tas yang digembok dengan kunci <em>sensor retina</em>, bisa membantu mengamankan, dan otomatis memberi kenyamanan dan ketenangan berwisata. SERIUS GUA..!"<br /><br />Kali ini saya selamat dari usaha pencopetan, dan saya ngga bosen-bosen bilang, kalo hari itu, DODDI JAGOAN GUA!!!<br /><br />fyuh..masih susah bagi saya untuk bisa berwisata dengan tenang, dan belum lepas juga ketegangan saya, setelah peristiwa yang hampir melenyapkan dompet <em>Pierre Cardin </em>pemberian dari Kiki, dan SIM A dan C yang dengan susah payah saya dapatkan (susah payah = menyogok).<br />Maka ketika Edwin menyarankan untuk sedikit melanggar jadwal perjalanan, dengan mengunjungi San Pietro, yang telah terlihat kubahnya, saya langsung mengiya-kan saja. Sebenernya San Pietro, masuk ke dalam agenda perjalan saya di hari lain, bersama Vatikan dan Isola Taberina, tapi berhubung baru kecopetan, saya setuju aja, dengan harapan bisa memperoleh ketenangan di kota suci tersebut.<br />Setelah 5 menit berjalan kaki, kita sampai di depan piazza San Pietro, yang dari jauh pun telah terlihat kemegahannya. sebuah Piazza luas, dengan sebuah monumen (lagi-lagi) berdiri tegak di tengahnya, dan (lagi-lagi) sebuah fontana kecil menjadi pemanis di salah satu pojok piazza tersebut.<br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20073.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20073.jpg" border="0" /></a>Dengan pengalaman dan latar belakan seorang yang baru aja kecopetan, saya membiasakan diri saya untuk berpose "hamil", yaitu pose dengan ransel yang dikenakan di depan, seperti orang yang sedang hamil. Pose ini otomatis "meminimalisir" gaya saya, tapi , ya sudahlah, daripada dompet ilang...<br /></p><p>Saat itu jam telah menunjukkan pukul 10.30, dan sedikit menegangkan bagi kami, karena kami masih harus mengunjungi beberapa tempat lagi, sebelum harus kumpul jam 12 di stasiun Termini. Setelah puas berfoto di depan Piazza, kami bergegas menuju pemberhentian bus terdekat untuk mengunjungi situs berikutnya, Piazza Navona.<br /><br />Menurut peta yang kami miliki, jarak antara <em>Vatican-Piazza Navona</em> lumayan jauh, maka dari itu, kami memutuskan untuk naik bus. Tetapi ternyata jarak antara <em>vatican-p.zza Navona</em> jauh banget!, karena bisnya <em>ndablek</em>, rutenya berputar-putar.<br />Ini bagian yang paling <em>exciting</em> bagi saya. Untuk menuliskan tempat ini, saya sampai harus membenarkan posisi duduk saya, dan menegakkan badan saya. Karena dari sekian <em>piazza</em> yang telah saya kunjungi di Italia, tempat ini menjadi salah satu favorit saya, bahkan menempati urutan pertama di daftar saya sampai saat ini.<br /><em>Navona</em> adalah <em>piazza</em> panjang, yang letaknya sedikit tersembunyi dei belakang gedung-gedung dan kebisingan kota Roma. <em>Piazza</em> ini memiliki 3 monumen, lapangan luas, dan tentunya, Air mancur! (yeah..)<br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20091.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20091.jpg" border="0" /></a>Tentunya bukan semata air mancurnya yang bikin <em>piazza</em> ini spesial di mata saya. <em>Piazza</em> ini lengkap buat saya karena pertama, letaknya yang strategis, yaitu di belakang jalan utama <em>Corso Vittorio Emanuele II</em>, dan lumayan menjadi sentral dari tempat-tempat wisata lainnya. Lapangannya yang luas, memberikan kesan lega, setelah seharian berkutat dengan gedung-gedung batu padat dan tua. Dan yang bikin <em>piazza</em> ini ngga ada matinya, karena selalu saja ada hal yang bisa "dilihat" disini. Mulai dari orang pacaran, <em>pantomim</em> jalanan, musisi yang mebawakan lagu <em>Chill</em>, penari <em>tanggo</em>, sampai atraksi "boneka tangan".<br />Dan dari pagi sampai malam, para pelukis jalanan, setia nongkrong di <em>piazza</em> tersebut, sambil memamerkan karya-karya mereka yang mencengangkan, sekaligus membuat saya ingin merobek-robek ijazah senirupa ITB saya. Ada seorang bapak-bapak, yang saya daulat ,sebagai yang ter-jago di antara para pelukis lainnya disana. Dia menggambar dengan detail yang seteliti-telitinya, dan dalam tempo yang se singkat-singkatnya.<br />Tentunya dengan bayaran yang agak lebih mahal dibandingkan dengan yang lain, yaitu 40€. hmm..Joni dari Camerino pun membatalkan niatnya untuk mengabadikan wajahnya melalui sketsa si bapak.<br />OK, seperti yang saya bilang sebelumnya, waktu kita terbatas, dan setelah melihat di peta, kalau <em>Pantheon</em> tidak terlalu jauh dari sana, berangkatlah kita.Dengan menyebrang jalan, dan menyusuri gang kecil, tak lama kemudian tibalah kita di <em>Pantheon</em>. Sebuah bangunan peribadatan, yang konon dibangun oleh bangsa <em>pagan</em> 200 tahun sebelum masehi, sebagai tempat penyembahan dewa matahari. </p><p><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20094.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20094.jpg" border="0" /></a>Bangunannya sendiri mengingatkan saya pada kartun<em> saint saiya</em>, sebelum saya sadar kalo itu di Yunani, bukan Romawi.<br />Bagitu masuk, udara dingin dan lembab berhembus dari dalam, dan sesampainya di dalam, kita terperangah oleh pemandangan kubah raksasa, dengan sebuah lingkaran tepat di tengahnya, sebagai celah sinar matahari masuk. Ruangannya berbentuk melingkar, dengan puluhan lilin dalam tempat perunggunya menghiasi seisi duangan.<br />Di pook utama ruangan terdapat salib besar, di depan altar. Latarnya terdapat <em>relief</em> paus, yang dibungkus dengan bingkai emas.<br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20104.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px; CURSOR: hand" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20104.jpg" border="0" /></a>Puas tidak puas, kita harus segera beranjak menuju <em>Termini</em>, sebelum Ikeu dan kawan-kawan manghabiskan semua barang di mango <em>Termini</em>, sambil menunggu kita yang memang datang terlambat beberapa menit.<br /><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p><p> </p><p><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20Pntheon.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/Roma%20Pntheon.jpg" border="0" /></a></p><p></p><p></p><p></p><p><br /></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p></p><p>Dan benar saja, begitu bis kita memasuki pelataran terminal, telefon dari Ikeu berdering, dan dengan nada setengah kesel, menanyakan "kalian lagi pada dimana siiiii??kita udah bosen ni nungguu..!"<br />waduh, nada semacam itu cuma keluar dari si manis Ikeu, dikala kaos mango murah incerannya disabet Hetty, dan ketika emang udah sewot beneran gara-gara nunggu kelamaan. Maafin ya teman-teman. :)<br /><br /><em>next destination : makan siang di Apartemen Tyas, dan tentunya, Colosseo.</em><br /><em></em><br /><em>to be continued... </em><br /></p><p></p><p></p>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1156858515695285752006-08-29T06:26:00.001-07:002006-11-13T08:18:35.799-08:00This ain't one of my journey nor my future plans<br /><br />I pass my class today, feeling gloomy for what that hanging around on my mind lately<br />this aint any of my journey nor any of my plans in the future. it's about my past, and what the past has effect on my present.<br /><br />Ketika di bandung, sebelum pergi, gua sempet ketemu abdil, dan dengan baiknya, ia meluluskan permintaanku, mencopy seluruh rekaman mangung BT boys, dalam bentuk video, ke cd.<br /><br />sampai sehari sebelum pergi, gua menonton rekaman2 tersebut berulang-ulang. Sesungguhnya, alasan utama gua untuk meminta copy dari rekaman2 tersebut adalah, sebagai bahan motivasi mengurangi berat badan, dan sebagai pembuktian pada diri sendiri, betapa atletis dan lincahnya gua dulu. Tapi setelah menonton berkali-kali, entah kenapa, gua merindukan saat-saat itu, sampai tanpa tersadar, gua menitikan air mata cengeng, sambil tersenyum bangga campur geli.<br /><br />Dan tepatnya kemaren, di rumah indri, ketika semua pizza sudah habis, wine sudah terlalu banyak diminum, dan suasana mulai mati gaya, seperti biasa, teman2 selalu mencari apapun yang bisa jadi bahan bahasan, dan sukur2 bisa jadi bahan tertawaan.<br /><br />Terbawa suasana, gua mulai iseng mencoba2 semua baju yang akan diwariskan indri, mulai dari sweater, syal, kupluk, sampai jaket tebal, dan tanpa sadar menyanyi <em>I'll never break your heart</em>. Seperti menemukan pacar lama, gua mulai me-<em>request</em> lagu-lagu picis bombay lain, yang dahulu selalu gua dengar dan latih bersama teman-teman. Tak puas hanya bernyanyi, gua pun mulai me-<em>request</em> lagu2 yang sering mengiringi kita menari sambil mengerakan bibir, di waktu silam. Diputarlah <em>POP</em>.<br /><br />Di depan mata jutaan teman2 yang menunggu penuh harap, gua mulai menari lagu yang seringkali jadi lagu <em>opening act-</em>nya BT BOYS. Tentu saja tarian itu gagal, terhalang oleh lupa gerakan, dan glambir yang masih tersisa. Tapi ternyata teman2 cukup sabar, dengan memberikan kesempatan lain, buat gua mengingat2 gerakannya, dan perform di depan mereka. gua ga pernah menganggap serius permintaan itu.<br /><br />Tapi perasaan itu dateng lagi. dan kenangan2 picis yang selalu gua sangkal menghantui gua. ini bukan tentang <em>POP, N'SYNC</em>, atau apapun. Ggua inget, dulu, gua bersama 5 teman gua, punya satu kesenangan sama, "memperbodoh dan mentertawakan diri sendiri, dengan bertingkah layaknya pujaan wanita dengan suara emas dan wajah berlian". dan kita bahagia dengan kesenangan kita itu. kita latian di aula bareng, ngejalanin panggung demi panggung bareng, begadang bareng, bikin kostum bareng, ketawa bareng, cemberut bareng, dan cekak bareng. tapi gua harus admit, <u>gua seneng</u><br /><br />It takes courage and tolerance, untuk bisa bilang itu.<br /><br /><br /><em>GUYS, I MISS YOU ALL...YOU ARE MY CORNIEST, AND SINCEREST FRIENDS. </em><br /><br /><br />AB, D-ROCK, AL, PONT & J.D, <em>things were too nice to be forgotten</em>. gua kangen menari dan bernyanyi bersama kalian, di hadapan lautan remaja putri. gua kangen pandangan iri pacar-pacar yang cewek-ceweknya histeris meneriakan nama kita satu persatu. gua kangen kita ngetawain hal-hal yang kadang ga lucu, dan sebenernya yang lucu adalah diri kita sendiri.<br /><br /><em>I know I walk on you guys. and I admit, I dont know what is the new BT BOYS up to</em>. tapi gua masih merasa memiliki kenangan bersama kalian, dan sedikit harapan, suatu saat, kita akan ketawa dengan nada dasar yang persis sama ketika 4 tahun silam, dan kita akan berbagi kesenangan tanpa ada yang dikecewakan.<br /><br />and now, where I stand, it took me by surprise, that I feel like missing something...<br /><em>"but the truth remain your gone....."</em><br /><br /><em>ps : HerO, J-Siauw, Jiro, please dont take it wrong, just by not mentioning your names..YOU ROCKS OKAY!! I MEAN IT :)</em><br /><br /><br />ciao guys<br /><br /><br />APsAdhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-31685768.post-1156419676638532102006-08-24T03:02:00.000-07:002006-11-13T08:18:35.518-08:00Rome, day 1<br /><br />MERDEKA!!DIRGAHAYU INDONESIA YANG KE-61<br /><br />Beginilah kejadiannya, kalau selalu menuntut diri sendiri, untuk selalu menulis sesuatu yang akurat, menarik, dan lucu..atau seengganya bisa bikin Anna ketawa. Yang ada malah ga jadi-jadi nulisnya, dan harusnya ngucapin “merdeka” tanggal 17, ini malah diundur, sampai tanggal 23.<br /><br />Dan hal lain yang memperlambat turunnya tulisan ini, adalah banyaknya bahan tulisan dan bahan <em>picaritaeun</em>, tentang 17-an di negeri orang, Roma, Copet, dan tentang keterkejutan saya akan majunya 2 penyanyi paling cemen dunia-akhirat, ke ajang <em>Grand Final Indonesian Idol<br /></em><br />OK, first thing first, It’s about the Idol (hwehuehue)<br />…Indonesia, YOU SUKS!!! Ini adalah bentuk terang-terangan akan sebuah pelecehan intejensia!! Maybe I wont be that histerical if they neme the show after Cimahian’s Idol or Bojongnangka’s Idol, but Indonesia is a beautiful city! (sori lagi din), we can do better than that!!I mean c’mon guys?!<br />Gue, sebagai salah satu panitia (tepatnya kacung panitia) Idol kali ini, sekaligus penonton setia (baca : pengagum gingsul Dea dan penikmat suara Nobo),kecewa! Parah nih! Kalian yang SMS, becandanya kebangetan!<br />OK, sebelum gua jadi sepicis Idol itu sendiri, marilah kita lanjut ke Topik selanjutnya. Tapi sebelum itu, ada baiknya bila kita sejenak mengutuk orang2 yang secara ga puguh, meng-SMS kedua orang ini. Muonyooooooooooongggg lu semuaaaaa…<br /><br />Fyuh, lega dikit…Va bene, avanti…<br />Kalau ada pertanyaan, tentang apa kota yang paling pengen gua datengin dan tempat dimana gua pengen menghabiskan sisa hidup gue, maka Roma-lah yang keluar sebagai urutan pertama. Dan kota favorit teteh-ku : Hera, New York, baru keluar selanjutnya di urutan kedua, disusul dengan Paris dan tentunya, Bandung.<br />Setelah akhirnya aku melihat Roma, aku merasa sebagai salah satu orang jenius, dengan menempatkan Roma di urutan pertama. Bahkan kota ini lebih indah daripada yang pernah aku bayangkan. Sebuah kota lengkap dalam mindset saya.<br /><br />Carita dimulai ketika seorang pemuda tanggung, di pagi buta, setengah berlari, menuruni jalanan basah, via Pinturicchio, menuju Porta Pesa demi menjemput temannya yang masih <em>ngorok</em>, Edwin. Setelah menunggu beberapa saat, diselingi dengan makian khas sunda, pemuda tanggung tersebut, bersama sahabatnya, Edwin, kembali setengah berlari, berpacu dengan waktu dan gerimis kota Perugia, menuju <em>fermata</em> bis terdekat. Barulah sesampainya di sana, Edwin berkata penuh basa-basi, “Gila lu dit, ganteng banget”. Dan si pemuda tanggung itu membalas dengan ketus, supaya terbebas dari suasana yang rada <em>gayish</em> ini. “iya lah, mau ke Roma gitu loo!”<br /><br />Ini memang kali pertama saya ke Roma, setelah sebelumnya, hanya numpang mendarat di bandara <em>fiumicino. </em>Kepala saya dipenuhi cerita-cerita orang tentang Kota ini, dan gambaran-gambaran yang saya dapat dari film <em>hercules</em> dan <em>Xena</em>. Saya benar-benar tidak bisa menunggu untuk segera pergi ke Roma, meninggalkan Perugia yang membosankan.<br />Dan sesampainya di stasiun, ternyata, keretanya-pun tidak bisa menunggu untuk meninggalkan saya dan teman-teman yang udah bela2in ngga mandi, supaya bisa nyampe tepat waktu. Jadilah kita, gerombolan mahasiswa despertate, yang harus menunggu sampai jam 10 untuk naik kereta berikutnya ke Roma.<br /><br />Makan waktu sekitar 2,5 jam untuk bisa sampai di Roma, dengan kereta <em>direct</em>, dan saya menghabiskan 3/4 dari 2,5 jam tersebut untuk tidur di kereta. sesampainya di Roma, kesan <a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20012.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20012.jpg" border="0" /></a>pertama yang saya dapat adalah "rame". maklum, karena kita mahasiwa Perugia, berasal dari gunung. Maka ketika melihat begitu banyak orang, saya tidak bisa menyembunyikan <em>excitement</em> saya. beberapa spot foto di stasiun-pun langsung di-<em>occupy</em> oleh saya dan teman-teman.<br /><br />Destinasi kita berikutnya adalah KBRI, yang merupakan satu-satunya tempat bernaung kita, diantara kekejaman negeri ini, dan satu-satunya tempat dimana Dodi dan Rega, dengan leluasa bisa merokok <em>garpit</em>. tapi yang namanya becong poto, perjalanan yang seharusnya hanya 15 menit berjalan kaki dari Stasiun <em>Termini</em>-KBRI, kita habiskan dengan waktu 1 jam, dengan diselingi foto-foto di setiap <em>pancoran</em> atau piazza yang kita lewati.<br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/Roma%20013.jpg"><img style="FLOAT: left; MARGIN: 0px 10px 10px 0px" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/320/Roma%20013.jpg" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br /><br />Sesampainya di "rumah indonesia" di Roma, kami disambut hangat oleh kabag humas KBRI, dan suasana penyambutannya, tidak jauh berbeda dengan suasana penyambutan pemda manapun. Sesampainya di kamar, saya sedikit terkejut, karena kami disambut oleh gambar Ibu Presiden Megawati, lengkap dengan Hamzah Has-nya. Lalu saya berkelakar, kalau ternyata perbedaan waktu Roma-Jakarta lebih dari 3 tahun, karena di Roma, presiden-nya masih Megawati. Pak Hartanto pun tertawa (untung ketawa, bayangin kalo ternyata beneran, gila, gua terperangkap di masa lalu!!!)<br /><br />Okey, selanjutnya hari-hari kita di Roma, benar-benar kita lewati dengan efektif dan tanpa ada sedikitpun waktu yang terbuang, diantaranya, dengan main kartu, gosip, badminton curhat, upacara 17an dan tentunya, jalan-jalan + foto-foto.<br /><br />Roma, adalah kota terbesar di Italia, dengan jumlah penduduk +/- 4 juta jiwa. Dan untuk memetakan jalanan-jalanan kota Roma secara detail, hanya diperlukan selembar kertas sebesar pintu. Bandingkan dengan peta <em>gunther</em>-jakarta, udah setebel kamus besar bahasa Indonesia, tapi kita masi nyasar2 juga. Memang, kota terbesar di Italia sekalipun, ternyata tidak lebih besar dari Jakarta selatan. Tetapi dari segi efektifitas, kota ini sangat jelas sekali peranannya.<br /><br />Selain sebagai pusat pemerintahan, Roma juga berfungsi sebagai salah satu pusat Pariwisata Italia. Di luar itu, semua infrastruktur yang tidak berkaitan dengan kedua hal tadi, dibangun di luar kota Roma, seperti industri, kawasan residesial (jangan heran, kalau sedikit sekali persentase tempat tinggal di Roma), dll.<br />kesempatan pertama yang saya dapat, untuk melihat-lihat kota Roma, tanpa harus nenteng-nenteng <em>traveling bag</em>, adalah pada malam hari. Dan selama beberapa menit awal, serasa berada di negeri dongeng, dimana lampu warna-warni menerangi jalanan beserta trotoar kota, denting gelas <em>wine</em>, diselingi tawa akrab dari dalam <em>ristorante</em>, suara biola musisi jalanan yang mengalun ringan diantara udara bersih kota Roma, dan wangi <em>mozzarella</em> yang keluar dari panggangan setia <em>Pizzeria. </em>Sesaat, saya merasa telah menjadi bagian dari kota ini, dan merasa sebagai salah satu Italiano, sampai saya melihat muka dodi yang kental sekali aura "jawa"-nya.<br /><br />Tempat <em>hang-out</em> pertama saya di Roma adalah Piazza Barberini, dimana seperti biasa, kita <em>hang-out</em> di pinggiran air mancur. Saya tidak tau, ada apa dengan negeri ini, dan Air mancur, tetapi mengapa orang-orang Itali tampaknya mendewakan sekali, sama yang namanya air mancur?setiap ruang publik, setidaknya memiliki satu air mancur. dan di beberapa kota, <em>main site</em>-nya juga air mancur. Sebenarnya, Saya juga pernah ditanya, kenapa orang Itali suka air mancur, tetapi waktu itu saya menjawab sekenanya :" soalnya kalo air ketuban rada <em>geuleuh!"</em><br />Piazza ini terletak di tengah kota, dimana dikelilingi langsung jalan raya <em>Via del Tritone, dan Via san Bassilio. </em>Tetapi, selama kami nongkrong disitu, tidak sekali pun kami terganggu oleh knalpot bis kota yang mondar-mandir di sekeliling Piazza itu. Udaranya baik-baik saja. Bahan bakar di sini hampir 100% bebas timbal.<br /><br />Setelah merasa <em>garing, </em>kamipun memutuskan untuk kembali ke KBRI, sebelum di antara kita saling<em> menyatakan cinta</em> satu sama lain karena habis bahan pembicaraan. Rencana untuk besok pun disusun malam itu.<br /><br />Melalui perdebatan panjang, dan pertumpahan darah, akhirnya kami memutuskan untuk memulai <em>tour di roma</em> pada pukul 7. Tiap-tiap dari kami berdoa sebelum tidur : Ya Tuhan, kami serahkan hidup mati kami padaMu, jagalah kedua orang tua kami, beserta keluarga di tanah air, dan bangunkanlah Anna dari tidurnya yang kebluk besok pagi. And you know, God is really exist! Anna, somehow, berhasil bangun pagi, dan kami pun dapat memulai perjalanan kami tepat waktu.<br />Rute yang kami pilih, adalah dengan meyusuri kota Roma dari atas ke bawah. untuk itu, kami merasa perlu membeli tiket harian, untuk bis maupun metro. Tujuan pertama : <em>Piazza del Papolo. Piazza </em>ini berupa lapangan luas, dan di sisi kanan kirinya secara bersebrangan, dihias 2 ukiran patung Zeus bersama dewa-dewa lainnya. sementara, di tengah piazza tersebut, sebuah monumen yang tengah renovasi, menjulang tinggi.<br /><br /><br /><a href="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/1600/super.jpg"><img style="DISPLAY: block; MARGIN: 0px auto 10px; CURSOR: hand; TEXT-ALIGN: center" alt="" src="http://photos1.blogger.com/blogger/656/3446/400/super.jpg" border="0" /></a><br />Dan di <em>piazza </em>ini juga, kami menyadari - <em>ini mungkin sedikit keluar konteks dari jurnal saya </em>- bahwa orang itali, adalah bangsa paling <em>romantis </em>di dunia. selain mereka suka berpuisi, dan seringkali menggunakan bahasa kiasan dalam keseharian, mereka juga mengekspresikan keromantisannya dalam grafiti (ngomong-ngomong grafiti, gua jadi kangen sama kiki, pacarku tersayang, yang selalu meng-<em>edifikasi</em> grafitti, dengan selalu menyebutnya <em>mural</em>).<br />ketika di Jakarta, kota penuh dengan tulisan "Boedoet", "kaval", "texas", sampai yang paling maksa "XT1(<em>baca : eighty one</em>)", dan di Bandung dengan tulisan "XTC", "BRIGEZ", "M2R", dan sesekali "TAI", maka di itali, orang menyalurkan <em>Vandalisme-</em>nya secara lebih romantis, yaitu, cukup dengan menuliskan "Ti amo...". Sebelum buka kamus, saya sempat menyangka, kalau itu adalah nama <em>gank </em>yang paling berkuasa di Italia, tetapi setelah tau, ko rasanya <em>corny</em> banget ya, kalau ada <em>gank</em> namanya "I love U", atau terjemahan harfiahnya mungkin "You Loved by me"? Sayang, grafiti-grafiti tersebut luput dari naluri fotografi saya, tapi <em>non c'è problema</em>, Ill take the picture anyway. those kind of grafitti are all over Italia<br /><br />Selanjutnya, sesuai rencana, kami melanjutkan perjalanan <em>menuju Musoleo di Augusto</em>.<br /><br /><em>to be continued....</em>Adhitya Pshttp://www.blogger.com/profile/10980950976477220930noreply@blogger.com2